Krisis Chip Semikonduktor, Nissan dan Mazda Stop Produksi
Krisis chip semikonduktor yang berkepanjangan akhirnya memaksa Nissan dan Mazda untuk menghentikan sementara produksi mobil mereka di Jepang
Krisis chip semikonduktor kian hari makin mengkuatirkan. Bahkan perkembangan terbaru, beberapa pabrikan otomotif dunia pun turut terkena imbasnya. Terakhir dikabarkan bahwa Mazda dan Nissan terpaksa harus menghentikan sementara produksi di beberapa pabrik mereka. Hal ini juga dirasakan di hampir semua produsen mobil dunia.
Pandemi membuat produksi chip semikonduktor menurun dan sebabkan krisis
Lantas, apakah chip semikonduktor itu dan penyebab krisis yang menerpa saat ini? Chip semikonduktor merupakan komponen terpenting dalam kinerja elektronik. Meski dimensinya sangat kecil, namun sangat penting lantaran menjadi ‘otak’ dalam setiap rangkaian elektronik. Chip semikonduktor ini digunakan di semua sistem elektronik, mulai dari TV, laptop hingga kendaraan.
Pandemi COVID-19 yang mengharuskan pabrik elektronik untuk menurunkan produksi chip semikonduktor, membuatnya semakin langka dan akhirnya menjadi krisis. Salah satu yang terkena imbasnya adalah produsen otomotif, yang membutuhkan suplai chip semikonduktor untuk digunakan dalam rangkaian elektronik mobil.
–> Tekan Pandemi, 10 Ruas Jalan di Jakarta Dapatkan Penyekatan
Penghentian produki sementara
Beberapa pabrikan otomotif dunia terpaksa mengurangi atau bahkan menghentikan sementara produksi mereka. Salah satunya adalah Mercedes-Benz, BMW, General Motor, Ford, Toyota, Honda, Mitsubishi hingga Nissan dan Mazda. Kedua pabrikan yang disebutkan terakhir bahkan terpaksa menghentikan sementara beberapa produksi mobil mereka.
Nissan dan Mazda menyusul beberapa pabrikan dunia untuk hentikan sementara beberapa produksi mereka
Nissan misalnya, selain menghentikan produksi mobilnya, pabrikan Jepang ini juga akan menghentikan produksi di beberapa fasilitas mereka. Salah satunya adalah pabrik Tochigi, Jepang Timur dan Kyushu, Jepang Selatan. Sementara pabrikan Mazda terpaksa menghentikan produksi sementara di pabrik mereka yang terletak di Prefektur Yamaguchi, Jepang. Pabrikan tersebut bakal menghentikan produksinya secara bertahap antara tanggal 5 – 9 Juli 2021 dan periode kedua akan dilangsungkan pada 12 – 16 Juli 2021.
Imbasnya pada industri otomotif Indonesia
Krisis chip semikonduktor yang telah terasa sejak awal tahun 2021 lalu, turut berpengaruh pada industri otomotif nasional. Efek paling terasa adalah suplai dan ketersediaan mobil baru yang sempat dikuatirkan akan menurun. Meski begitu, beberapa Agen Pemegang Merek (APM) di Indonesia tetap menjamin bahwa suplai mobil baru tetap tersedia. Hal ini dimungkinkan lantaran tingginya kandungan lokal pada produksi mobil di Indonesia.
Penjualan mobil bekas yang terkoreksi positif
Krisi chip semikonduktor turut berimbas pada penjualan mobil baru. Namun di lain sisi, hal ini berdampak positif pada pasar mobil bekas secara global. Di Amerika misalnya, permintaan mobil bekas cukup meningkat tajam akibat konsumen tak kunjung mendapatkan kepastian akan datangnya mobil baru. bahkan di segmen mobil listrik, permintaan mobil listrik bekas merek Tesla meningkat cukup drastis.
Status unicorn otomotif pertama membuat CARRO semakin percaya diri menatap pasar mobil bekas di beberapa negara
Lantas bagaimana dengan Indonesia? Meski tidak terdampak langsung akibat krisis semi konduktor, namun pasar mobil bekas masih memberikan optimisme terbaiknya. Salah satunya dirasakan oleh CARRO Indonesia, marketplace mobil bekas bersertifikasi terbesar di Asia Tenggara yang baru saja menjadi Unicorn otomotif pertama. Optimisme CARRO Indonesia ini hadir lewat beragam program yang dapat dirasakan secara langsung oleh konsumen.
–> Sedang cari mobil yang Anda inginkan? Silakan cek website Carro