SISTEM AIRBAG: PENDUKUNG KESELAMATAN BERKENDARA
Kita semua pasti sudah mengenal sistem keselamatan berkendara bernama airbag. Perangkat ini menunjang keselamatan kita ketika terjadi kecelakaan di jalan.
Airbag atau kantung udara ditemukan sejak tahun 1953 yang dipatenkan oleh seorang warga negara Amerika. Di tahun ini airbag belum menarik perhatian produsen mobil karena eksekusinya cenderung membahayakan pengemudi. Bahkan menelan beberapa korban. Hal ini karena saat menabrak, kantung udara tidak mengembang (inflate) cukup cepat sehingga tidak efektif.
Proses meledaknya kantung udara
Hingga akhirnya di tahun 1967 terjadi penyempurnaan kantung udara khususnya pada bagian inflate yang terjadi lebih cepat. Paten penemuan ini kemudian diterapkan oleh Chrysler yang lantas dikembangkan lagi oleh Ford. Pemakaian bahan ledak dalam jumlah sangat sedikit menjadi solusi dari permasalahan inflate yang selalu terlambat bereaksi. Karena terbukti efektif dalam mengoptimalkan keselamatan, akhirnya fitur ini menjadi kewajiban bagi produsen mobil di tahun 1990.
KANTUNG UDARA HARUS DIDUKUNG SABUK PENGAMAN
Dengan menggunakan sabuk pengaman, kinerja kantung udara menjadi optimal.
Meskipun kantong udara mempunyai faktor yang cukup berperan dalam menyelamatkan pengemudi dan penumpang, tapi tetap harus didukung oleh komponen lain. Karena pada pengembangannya, airbag mendapatkan predikat sebagai SRS yaitu Supplemental Restrain System. Artinya airbag adalah faktor pendukung kinerja keselamatan dari suatu mobil, bukan yang utama.
Paling menunjang kinerja airbag adalah sabuk pengaman. Peranti ini membuat pengemudi dan penumpang tetap berada di tempat yang seharusnya saat terjadi kecelakaan. Alhasil, posisi airbag akan menjadi optimal dalam melindungi tubuh pengemudi dan penumpang saat kecelakaan.
Penumpang belakang sebaiknya juga menggunakan sabuk pengaman demi keselamatan dan kenyamanan.
Aktivasi perangkat ini juga didukung oleh sensor-sensor yang terdapat di bagian depan dan belakang mobil. Benturan harus mengenai sensor ini agar dapat memicu ledakan kecil yang membuat airbag seketika mengembang. Selain itu, kantung udara biasanya mengembang ketika mobil sudah berjalan di kecepatan agak tinggi. Rata-rata mulai aktif ketika melaju di atas kecepatan 20 km/jam.
Teknologi mobil sekarang semakin canggih, karena baik pengemudi dan penumpang diharuskan memakai sabuk pengaman terlebih dahulu agar kantung udara bisa langsung siaga. Jika sabuk pengaman tidak digunakan ketika kecelakaan terjadi, bisa dipastikan pengemudi berpotensi mengalami cedera yang lebih parah.
–> Sedang cari mobil yang Anda inginkan? Silakan cek website Carro