Tips & Trik

Mengenal Depresiasi Harga Mobil, Apa Saja Penyebabnya?

Membeli mobil baru pasti akan mengalami yang namanya depresiasi harga mobil. Apakah itu dan bagaimana bisa terjadi?

Depresiasi harga mobil adalah hal yang pasti terjadi baik ketika Anda membeli mobil baru maupun mobil bekas. Depresiasi, atau yang lebih dikenal dengan penyusutan harga mobil adalah penurunan harga yang terjadi seiring berjalannya waktu. Biasanya penurunan harga lebih sering terjadi pada mobil baru dan sifatnya mutlak. Karena penyusutan langsung terjadi begitu Anda beli mobil tersebut dan langsung membawanya keluar dealer. Dan depresiasi biasanya terjadi selama 5-10 tahun terhitung dari mobil itu diproduksi.

Meskipun baru lima menit, tapi mobil baru yang sudah terbeli dan menginjakkan aspal harganya lansgung merosot sekitar 15-20%. Hal ini karena mobil tersebut sudah menjadi mobil bekas, sekalipun baru dipakai 5 menit. Misal harga barunya Rp 200 juta, maka dengan penyusutan 20% harganya langsung terpotong menjadi 40 juta. Dan biasanya depresiasi harga mobil terbesar terjadi di tahun pertama pemakaian. Di tahun-tahun berikutnya, persentase penyusutan yang terjadi tidak sebesar tahun pertama. Bisa sekitar 5-10%.

Depresiasi harga mobil

Penurunan harga mobil paling besar terjadi di tahun pertama, selanjutnya semakin menurun

Dan akan semakin mengecil ketika mobil tersebut bertambah tua. Semakin tua, nilai depresiasi hanya berkisar maksimal 5%. Namun jika kondisi mobilnya tidak terawat, banyak kerusakan, maka bisa bertambah penyusutan nilainya. Berbanding terbalik jika mobil tersebut dirawat dengan baik, mempunyai kondisi yang prima, mesin sehat, pajak hidup. Bisa saja nilai mobil tersebut stabil, dan malah lebih tinggi ketika umurnya bertambah.

Misalkan ada Toyota Corolla Altis tahun 2015 dengan kondisi sangat terawat. Maka di tahun kelima, yaitu tahun 2020, harganya pasti masih lebih tinggi dibandingkan dengan Altis tahun sama namun kondisinya perlu perbaikan. Jadi depresiasi harga di tahun tua lebih banyak ditentukan oleh kondisi dan spesifikasi mobil tersebut. Bagi yang paham akan konsep depresiasi, pasti akan lebih memilih mobil bekas dibandingkan mobil baru. Hal ini karena penyusutan harganya lebih sedikit dibandingkan mobil baru. Apalagi jika mobil hobi, bisa saja harganya justru melambung naik akibat tingginya permintaan.

Faktor Penyebab Depresiasi Harga Mobil

Depresiasi harga mobil pun tidak terjadi semata-mata karena umur pemakaian mobil, melainkan ada juga faktor-faktor yang berasal dari mobil tersebut. Contohnya seperti :

Merek Mobil

Depresiasi harga mobil bmw

Mobil mewah cenderung mengalami nilai depresiasi cukup besar akibat identik dengan perawatan yang mahal.

Merek mobil bisa mempengaruhi harga bekas mobil tersebut. Biasanya merek mobil mewah cenderung mengalami depresiasi lebih besar dibandingkan merek terkenal. Sebut saja seperti Jaguar, Volvo, BMW, Audi, nilai depresiasinya pasti lebih besar dibandingkan merek favorit seperti Toyota, Honda, dan Daihatsu. Hal ini karena merek tersebut identik dengan biaya perawatan yang mahal, sehingga harganya jatuh.

Pilihan Warna Mobil

Toyota Raize Warna Hijau

Meski terlihat eye-catching, tapi pemilihan warna non monokrom bisa menurunkan harga jual

Jika ingin mempertahankan harga jual kembalinya, maka disarankan memilih warna dasar seperti hitam, putih, sillver atau abu-abu. Karena warna ini lebih banyak yang menerima dibandingkan warna khusus lainnya. Seperti hijau atau kuning. Jika ingin memakai warna lain selain monokrom, bisa pilih warna merah atau biru. Warna ini masih cukup banyak peminatnya.

-> Toyota Raize Meluncur, Ini Spesifikasi Detailnya

Kondisi Mobil

Toyota Innova hitam

Mobil bekas namun bersertifikasi dan berkualitas seperti di CARRO harganya cenderung stabil karena kondisi yang prima

Seperti yang sudah disebutkan, kondisi mobil akan sedikit banyak mempengaruhi nilai penyusutan. Semakin terawat, maka nilai penyusutan mobil dijamin semakin rendah.

Permintaan Akan Mobil Bekas

Kemudian hal lain yang menyebabkan terjadi penurunan harga jual mobil adalah permintaan di pasar mobil bekas. Sesuai hukum ekonomi yang berlaku, jika permintaan tinggi dan ketersediaan barang rendah, maka harga akan meningkat. Sebaliknya jika ketersediaan mobil cukup banyak dan permintaan sedikit, maka harganya pasti akan menurun.

Relaksasi Pajak Mobil Baru

Relaksasi PPnBM

Relaksasi PPnBM membuat harga mobil baru menjadi dekat dengan harga bekasnya

Hal terakhir yang bisa menyebabkan harga jual menurun apabila terdapat kebijakan relaksasi pajak mobil baru, khususnya PPnBM. Kondisi ini mengakibatkan harga mobil baru bisa bersaing dengan unit bekasnya akibat pengurangan nilai dari PPnBM. Karena harga unit baru tidak beda jauh dengan unit bekas, maka konsumen pasti akan lebih memilih unit baru. Sedangkan bagi pedagang, akan menurunkan harga modalnya ketika membeli mobil tersebut agar tetap bisa mendapatkan margin. Otomatis, harga mobil bekas tersebut menjadi turun.

–> Sedang cari mobil yang Anda inginkan? Silakan cek website Carro

 

Related Articles

Back to top button