Kenali Istilah Lane Hogger dan Dampak Buruknya di Jalan Tol
Berkendara ala lane hogger di jalan tol tak bisa dianggap remeh, karena dapat mengganggu lalu lintas hingga berpotensi mengundang celaka.
Ketika berkendara di jalan tol, tentu Anda akan dihadapkan dengan berbagai macam kondisi lalu lintas dan pengendaranya. Kadang kita bisa menikmati berkendara dengan tenang saat lalu lintas yang lengang atau cukup frustasi saat dihadapkan dengan lalu lintas yang padat atau macet. Namun belakangan ini, pemberitaan dan media sosial kerap diramaikan dengan istilah lane hogger yang kerap ditemui baik di jalan bebas hambatan dalam dan luar kota. Lantas, apakah lane hogger itu?
Ingat! penggunaan lajur kanan sudah diatur dalam peraturan lalu lintas
Jika disimak dari terjemahannya, lane hogger merupakan pengemudi yang berkendara dengan kecepatan statis namun di lajur kanan. Hal ini tentunya sangat mengganggu, karena lajur kanan pada jalan tol diperuntukkan khusus bagi mobil yang ingin mendahului. Nah, masalah pun muncul ketika ada pengemudi ‘lane hogger’, karena menyebabkan lalu lintas terganggu, padat bahkan tak jarang menyebabkan kemacetan. Lantas, bagaimana cara yang untuk menghadapi pengemudi ‘lane hogger’? CARRO Indonesia akan berikan tipsnya berikut ini.
Menyiasati pengemudi ‘lane hogger’ di jalan tol
Ketika Anda bertemu pengemudi ‘lane hogger’, hal pertama yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan isyarat lampu atau klakson. Jika keadaan belum berubah, Anda bisa menghindarinya dengan menggunakan jalur tengah. Ingat! Lakukan dengan tenang dan jangan terpancing emosi. Jangan lupa untuk tetap menjaga jarak aman dan memantau kondisi lalu lintas sekitar dengan aman.
Lane Hogger juga bisa menjadi penyebab kecelakaan di jalan tol
Nah bagaimana tips aman ketika Anda ingin menggunakan lajur kanan tanpa harus menjadi lane hogger? Pertama yang harus diperhatikan adalah, lajur kanan hanya diperuntukkan untuk kendaraan yang ingin mendahului. Sehingga, Anda bisa menggunakan lajur kanan hanya ketika ingin mendahului mobil di depan yang memiliki kecepatan lebih rendah. Setelah berhasil mendahului, Anda bisa kembali ke lajur tengah ketika kondisi lalu lintas sudah aman.
Hindari berkendara di lajur kanan dengan kecepatan statis dalam waktu yang lama, karena akan menggangu lalu lintas di belakang Anda. Terakhir, jangan lupa untuk menjaga kecepatan mobil, agar tetap bisa berkendara dengan aman dan tidak menyalahi aturan tentang batas kecepatan maksimal di jalan tol.
Peraturan tentang lane hogger
Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) pada pasal 106 ayat 4 huruf d mengatakan bahwa setiap orang orang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib mematuhi ketentuan tentang gerakan lalu lintas. Lebih jelas lagi pada pasal 108 diterangkan bahwa lajur kanan hanya untuk kendaraan dengan kecepatan lebih tinggi, akan belok kanan atau menyalip kendaraan lain. “(4) Penggunaan lajur sebelah kanan hanya diperuntukan bagi kendaraan dengan kecepatan lebih tinggi, akan membelok kanan, mengubah arah atau mendahalui kendaraan lain.”
Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan Tol juga mengatur penggunaan lajur kanan. Pada Pasal 41 ayat (1) sd (3) disebutkan. “Fungsi lajur kanan hanya diperuntukan bagi kendaraan yan bergerak cepat dan kendaraan yang berada pada lajur dengan batas yang ditetapkan”. “Pelanggar tersebut dapat dikenakan pasal 287 ayat (3), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu bulan) atau denda paling banyak Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). Nah, sangsinya sudah jelas, jadi hindari melakukan lane hogging ketika berkendara di jalan bebas hambatan ya!
–> Sedang cari mobil yang Anda inginkan? Silakan cek website Carro