Berita

Ingat! Jangan Sembarangan Ganti Tutup Radiator Mesin Anda

Tutup radiator sejatinya memiliki fungsi yang cukup vital. Kesalahan spesifikasi atau kondisi tak sempurna membuat mesin rentan overheat

Tutup radiator atau radiator cap menjadi salah satu komponen yang terlupakan fungsinya. Padahal kinerja pendinginan mesin sangat bergantung pada komponen satu ini. Tak hanya itu, lantaran dinilai sepele, banyak pemilik mobil yang kerap melakukan penggantian pada radiator cap dengan menggunakan versi aftermarket. Padahal penggantian tanpa mengenal spesifikasi yang benar, rawan membuat kinerja pendinginan mesin Anda bermasalah.

radiator cap buatan Greddy

Jangan sembarangan menggunakan radiator cap aftermarket, karena berdampak pada sirkulasi pada radiator

Penutup radiator berguna sebagai pengatur tekanan di dalam sistem radiator. Jika tekanan hingga sampai titik tertentu, maka mekanisme pada penutup radiator akan membuka dan membuat air dalam radiator akan bersirkulasi. Menggunakan radiator cap yang tak sesuai dengan spesifikasi mesin, akan membuat sirkulasi air radiator terganggu dan menyebabkan overheat.

–> Mengenal Teknologi Mobil Anti Peluru Beserta Spesifikasinya

Memahami kode pada tutup radiator

Pada radiator cap, umumnya tertera kode angka 0,9 bar atau 1,1. Angka tersebut menunjukkan kemampuannya dalam menerima tekanan dalam proses sirkulasi di radiator. Misal angka 1,1 yang tertera menunjukkan bahwa radiator cap bisa menahan tekanan hingga 1,1 bar. Semakin besar angkanya, maka kemampuannya dalam menahan tenakan pun akan semakin tinggi pula. Pada beberapa mobil, seperti Toyota misalnya, kode angka tekanan pada tutup radiator juga menggunakan satuan kilopascal (kPa) atau Megapascal (MPa).

Buka radiator saat overheat

Saat terjadi overheat, jangan langsung membuka radiator, lantaran semburan panasnya air radiator dapat melukai Anda

Sehingga, ketika Anda memutuskan untuk menggunakan radiator cap aftermarket, disarankan untuk menggunakan tutup radiator dengan spesifikasi yang sama seperti tutup radiator bawaan mobil. Karena penggunaan tutup radiator yang tak sesuai akan mengganggu kerja sirkulasi radiator. Hal tersebut dikarenakan pada radiator cap, terdapat karet, klep dan per yang bertujuan untuk mengatur sirkulasi air radiator.

–> Mobil Bekas Murah atau Bergaransi, Mana yang Terbaik?

Cara kerja radiator cap

Jika tekanan belum mencapai angka yang sesuai pada radiator cap, maka mekanisme penahan pada tutup radiator akan menahan klep. Sehingga sirkulasi air radiator dari radiator ke tabung reservoir dapat tertahan. Setelah tekanan sudah mencapai titik yang sesuai pada radiator cap, maka klep pada radiator akan membuka dan air radiator pun dapat bersirkulasi ke tabung reservoir.

Sehingga, jika menggunakan tutup radiator aftermarket dengan tekanan lebih tinggi dari spesifikasi mesin, maka akan membuat proses pendinginan pada radiator terganggu. Misalnya, seharusnya pakai 0,9 bar, namun pakai radiator cap yang 1,1 bar, maka sirkulasi air radiator akan terlambat. Penyebabnya lantaran klep tetap menahan sirkulasi air radiator. Efeknya, mesin bisa overheat karena sirkulasi air radiator tak lancar.

tabung reservoir radiator

Jangan lupa mengecek volume air raditor/coolant pada tabung reservoir

Begitu pula sebaliknya, jika Anda menggunakan tutup radiator dengan tekanan lebih kecil dari yang seharusnya, maka karet pada klep akan rentan jebol. Sehingga membuat air radiator merembes dari sela-sela radiator cap. Efeknya, volume air radiator atau coolant akan berkurang dan mesin pun juga akan mengalami overheat.

Untuk itu, sebelum Anda memutuskan untuk mengganti radiator cap dengan versi aftermarket, pastikan angka tekanan pada tutup radiator Anda sama dengan dengan bawaan mobil. Umumnya untuk mesin standar, menggunakan radiator dengan tekanan 0,9 bar dan 1,1 bar. Cek pula volume air radiator atau coolant tak melebihi batas maksimal pada tabung reservoir.

–> Sedang cari mobil yang Anda inginkan? Silakan cek website Carro

 

Related Articles

Back to top button