Tips & Trik

Kebiasaan Saat Berkendara Yang Sebaiknya Anda Tinggalkan

Meski sepele, namun kebiasaan saat berkendara ini sebaiknya Anda tinggalkan karena berpotensi mengganggu atau bahkan membahayakan

Berkendara bukan sekedar mengantarkan Anda dari titik A ke B. Namun ada beberapa hal yang harus Anda cermati agar aktivitas mengemudi dapat dilakukan dengan aman, nyaman dan tak merugikan orang lain. Salah satu hal yang sangat menentukan saat mengemudi adalah kebiasaan yang kerap dilakukan. Padahal, banyak kebiasaan yang sebaiknya Anda tinggalkan agar tak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Kebiasaan ini memang sepintas sepele, namun bukan berarti Anda bisa mengacuhkannya. Lantas, kebiasaan apa saja yang sebaiknya sudah mulai ditinggalkan saat mengemudi? CARRO Indonesia akan berikan beberapa ulasannya berikut ini khusus untuk Anda. Yuk mari kita simak bersama-sama.

1. Memanaskan mobil berlama-lama

memanaskan kendaraan

Jangan terlalu lama memanaskan mobil, polusi yang ditimbulkan akan mengganggu atau bahayakan orang sekitar Anda

Memanaskan mobil memang perlu dilakukan sebelum Anda berkendara. Hal tersebut diperlukan agar komponen mekanis dan pelumasanya dalam mobil mencapai kondisi terbaiknya sebelum digunakan. Namun pada mobil modern, memanaskan kendaraan tak perlu lagi dilakukan secara berlama-lama.

Cukup panaskan mesin sesaat sebelum pergi. Untuk lebih detailnya, cukup panaskan mesin 1 hingga 2 menit sambil Anda lakukan pengecekan sebelum mengemudi. Memanaskan kendaraan terlalu lama akan merugikan Anda, seperti bertambahnya timbunan kerak pada mesin, buang-buang bahan bakar hingga polusi yang menggangu kesehatan orang sekitar Anda.

–> Tips Ganti Velg Mobil Agar Aman dan Nyaman untuk Harian

2. Tidak melakukan pengecekan terlebih dahulu

Pengecekan sebelum berkendara

Lakukan pengecekan ringan sebelum mengemudi

Pengecekan sebelum mengemudi sangat penting untuk memastikan mobil siap digunakan. Anda bisa lakukan pengecekan pada tekanan angin ban, jumlah air radiator dan wiper hingga posisi kaca spion. Kebiasaan langsung pergi setelah menghidupkan mesin membuat Anda tak waspada dengan kondisi mobil Anda secara keseluruhan. Selain itu, jika ada kerusakan komponen, akan sulit untuk dideteksi.

3. Mendengarkan musik terlalu keras saat berkendara

Atur kembali volume Anda ke batas yang wajar

Mendengarkan musik saat mengemudi memang diperbolehkan. Namun jika Anda kebiasaan mendengarkan dengan volume suara yang telalu keras, tentu sebaiknya dihindari. Mendengarkan musik terlalu keras bukan hanya berpotensi merusak indera pendengaran, namun juga mengurangi konsentrasi saat berkendara. Selain itu, dengan volume yang keras, membuat anda tak waspada dengan kondisi lalu lintas di sekitar Anda.

–> Tips Mencegah Mobil Terbakar Saat Berkendara di Jalan

4. Kebiasaan makan dan minum dalam mobil

makan sambil berkendara

 

Sisa makanan di mobil bisa mengundang serangga untuk hinggap di mobil Anda

Kebiasaan satu ini memang sepintas terasa praktis untuk dilakukan, terlebih ketika Anda sibuk. Namun kebiasaan makan dan minum juga memiliki resiko. Pertama, tentu konsentrasi akan terganggu. Kedua, kebiasaan makan dan minum dalam jangka waktu lama, akan menimbulkan bau tak sedap pada interior dan mengundang serangga untuk masuk ke dalam mobil. Untuk itu, sebaiknya hindari.

5. Merokok saat berkendara

merokok di mobil

Bara rokok juga bisa merusak lapisan jok atau doortrim mobil Anda

Mirip dengan kebiasaan makan dan minum, merokok juga berpontesi mengganggu konsentrasi. Kedua, merokok juga akan membuat interior Anda jadi berbau kurang sedap. Selain itu, ketika merokok, bara api yang dihasilkan berpotensi mengganggu atau melukai pengendara motor. Jadi ada baiknya Anda berpikir dua kali sebelum merokok.

–> Rem Mobil Terasa Kurang Pakem? Mungkin Ini Penyebabnya

6. Menghidupkan lampu hazard saat hujan atau di persimpangan

kebiasaan menyalakan lampu hazard saat berkendara

Lampu hazard boleh dinyalakan hanya dalam keadaan darurat dan berhenti

Lampu Hazard digunakan untuk menandakan bahwa Anda dalam keadaan darurat atau ada rintangan di hadapan Anda. Menurut peraturan lalu lintas, lampu hazard hanya boleh dihidupkan saat mobil dalam keadaan berhenti. Menghidupkan lampu hazard saat hujan atau dipersimpangan hanya akan membingungkan pengendara di sekitar Anda.

7. Tidak menjaga jarak saat berkendara

Menjaga jarak aman saat berkendara

Jarak terlalu mepet membuat resiko tabrakan beruntun semakin besar

Sudah menjadi ketentuan umum saat mengemudi bahwa setiap pengendara harus menjaga jarak aman. Tujuannya, agar Anda memiliki cukup waktu dan ruang untuk menghindar atau melakukan pengereman saat terjadi hal darurat. Untuk itu, luangkanlah jarak yang cukup dengan kendaraan di depan Anda untuk kebaikan dan keselamatan bersama.

–> Sedang cari mobil yang Anda inginkan? Silakan cek website Carro

Related Articles

Back to top button