Bedah Fitur Kontrol Traksi dan Stabilitas
Fitur kontrol traksi dan kontrol stabilitas mulai banyak diaplikasi hampir semua mobil modern. Namun kedua fitur keselamatan tersebut memiliki cara kerja dan karakter yang berbeda.
Salah satu fitur keselamatan yang kini banyak diaplikasi pada mobil kekinian adalah kontrol traksi dan kontrol stabilitas. Awalnya, kedua fitur ini hanya terdapat pada mobil mewah hingga sports car atau supercar. Namun pada perkembangannya, pabrikan kini sudah melengkapi kedua fitur ini di hampir semua segmen mobil. Sebut saja mulai dari Low MPV hingga SUV dan kendaraan 4×4.
Fitur keselamatan akan membantu Anda mengontrol mobil saat bermanuver atau saat cuaca ekstrim
Namun ada perbedaan yang mendasar antara fitur kontrol traksi dan kontrol stabilitas. Untuk itu, CARRO Indonesia akan mengajak Anda untuk mengenal perbedaan antara kontrol traksi dan stabilitas. Sehingga, Anda bisa lebih waspada selama berkedara di jalanan.
Kontrol Traksi
Kontrol traksi juga kerap dikenal dengan nama Traction Control System. Fitur keselamatan ini membantu menjaga ban agar tetap mendapatkan traksi atau cengkeraman pada permukaan jalan. Karena, ban akan mudah kehilangan traksi saat berakselerasi atau sedang bermanuver. Akibatnya bisa membuat pengemudi kehilangan kontrol.
Kontrol traksi akan membantu Anda dalam menjaga grip ban ke permukaan jalan saat bermanuver
Prinsip kerjanya dengan cara memanfaatkan sensor ABS untuk membaca perbedaan putaran roda penggeraknya. Jadi jika mobil tersebut menganut penggerak roda depan, maka hanya putaran kedua roda depan yang dipantau komputer/kontrol traksi. Begitu sebaliknya untuk mobil dengan penggerak roda belakang. Kalau All-Wheel Drive (AWD) atau 4WD, artinya seluruh putaran roda akan dipantau. Komputer akan mendeteksi saat putaran roda berlebih akibat berkurangnya traksi. Selanjutnya, akan memerintahkan rem ABS untuk membantu mengurangi putaran roda tersebut. Sehingga traksi ban pada permukaan jalan akan tetap terjaga.
Di beberapa mobil, fitur kontrol traksi ini bisa dinonaktifkan. Namun beberapa pabrikan tetap membiarkan kontrol stabilitas untuk bekerja, meski dengan sensifitas terendah alias tak 100 persen mati. Fitur keselatamatan ini terdapat pada Toyota Kijang Innova, Fortuner, new Suzuki Ertiga, Mitsubishi Xpander dan Pajero Sport.
Kontrol stabilitas
Fitur keselatamatan ini memiliki nama yang berbeda-beda. Contohnya seperti Vehicle Stability Control (VSC), Dynamic Stability Control (DSC), Vehicle Stability Assist (VSA), Electronic Stability Programme (ESP) dan lainnya. Fungsi kontrol stabilitas menjaga agar mobil tetap berada di jalurnya saat bermanuver atau ketika menikung. Kontrol stabilitas sendiri merupakan pengembangan dari fitur kontrol traksi. Cara kerjanya pun mirip, yakni dengan memanfaatkan rem ABS untuk membaca ban saat kehilangan cengkeraman saat bermanuver atau menikung.
Cara kerja kontrol stabilitas lebih rumit dengan memantau parameter lebih banyak
Namun pada kontrol stabilitas lebih rumit dari kontrol traksi yang hanya mengontrol saat ban kehilangan traksi. Karena, juga memiliki kemampuan mengintervensi atau mengubah manuver mobil terutama saat terjadi gejala understeer atau oversteer. Sehingga, parameter yang dipantau kontrol stabilitas lebih banyak. Contohnya mulai dari sudut setir, bukaan gas hingga gaya gravitasi (g-force) saat mobil menikung atau bermanuver.
Kontrol stabilitas akan membaca ketika salah satu ban mulai tidak seirama perputarannya atau kehilangan cengkeraman. Selain itu fitur ini akan mendeteksi saat mobil sudah bermanuver terlalu ekstrim. Sehingga, komputer akan langsung memerintahkan rem untuk bekerja di sisi ban yang kehilangan cengkeraman tersebut, agar pergerakan mobil kembali stabil.
Kontrol stabilitas juga mampu memerintahkan komputer mesin untuk mengurangi tenaga mesin yang dinilai terlalu besar ketika bermanuver. Caranya dengan mengurangi pasokan bahan bakar ke mesin. Sehingga, manuver mobil pun dapat lebih dikendalikan atau bahkan terkoreksi.
Sensitivitas fitur kontrol stabilitas sangat berbeda di setiap mobil. Pada sports car, hingga supercar, sensitivitas kontrol stabilitas bisa dibuat lebih lambat untuk memberikan rasa fun to drive. Mirip seperti fitur kontrol traksi, ikon fitur kontrol stabilitas akan berkedip di panel instrumen dasbor. Fitur kontrol stabilitas tersedia di Honda BR-V, HR-V, new Toyota Rush dan Daihatsu Terios. Selain itu juga terdapat di Honda Mobilio RS, Wuling Cortez, Mitsubishi Xpander dan Pajero Sport.
–> Sedang cari mobil yang Anda inginkan? Silakan cek website Carro