Berikut Efek Buruk Penggunaan Octane Booster Terhadap Mesin
Pemakaian octane booster disarankan hanya boleh digunakan saat darurat ketika kesulitan mendapatkan bahan bakar berkualitas. Apa alasannya?
Tak jarang pemilik mobil yang masih menilai bahwa penggunaan octane booster dapat meningkatkan performa mobil dan aman untuk menggunakannya secara rutin. Padahal anggapan tersebut keliru. Dari berbagai sumber yang CARRO Indonesia dapatkan, penggunaan octane booster sendiri hanya disarankan pada keadaan darurat ketika Anda tidak dapat menemui bahan bakar berkualitas.
Di beberapa aditif bahan bakar, kandungan kimianya dikuatirkan akan mengganggu kerja mesin dan membuat emisi gas buang meningkat
Octane booster sendiri merupakan bagian dari aditif bahan bakar. Macamnya pun cukup banyak yang tersedia di pasaran. Octane booster misalnya, ditujukan untuk bahan bakar bensin. Sementara untuk mesin berbahan bakar diesel, tersedia cetane booster. gas treatment, fuel system cleaner hingga yang mengandung engine cleaner yang diklaim mampu membersihkan ruang mesin sekaligus meningkatkan kualitas bahan bakar yang digunakan.
Namun kesemua aditif bahan bakar tersebut menggunakan bahan kimia tertentu yang patut diwaspadai penggunaannya. Karena jika sembarangan, dapat mengganggu kinerja mesin dan beberapa komponen lainnya serta berbahaya bagi lingkungan sekitar.
Efek buruk penggunaan aditif bahan bakar
Zat aditif bahan bakar berisiko mengganggu kerja mesin dan berbahaya bagi kesehatan apabila mengandung senyawa berbasis logam misalnya MMT (metilsiklopentadienil manganese tricarbonil) dan Ferrocene (disiklopentadienil iron). Komponen mesin yang paling mudah dan cepat rusak ketika menggunakan zat aditif dengan senyawa logam ini adalah catalytic converter. Penyebabnya, hasil pembakaran dari zat aditif tersebut dapat menyumbat saringan dalam catalytic converter dan menyebabkan terbakar dan rusak. Selain itu juga sangat berbahaya karena mengandung polutan.
Catalytic converter jadi salah satu komponen yang terganggu ketika gunakan aditif bahan bakar secara sembarangan
Selain itu, penggunaan aditif bahan bakar yang mengandung zat octane enchancer non-oxygenated berpotensi merusak sensor kendaraan sehingga tidak optimal. Salah satunya adalah sensor oksigen yang bertugas mengontrol emisi gas buang pada mobil. Selain itu, penggunaan octane booster juga akan merusak saringan pada catalytic converter akibat penumpukkan sisa pembakaran dari zat kimia yang disebutkan di atas.
–> Harga Mobil Pertama di Indonesia dan Sejarahnya Berikut Ini
Kemampuan aditif bahan bakar dalam meningkatkan oktan
Banyak pabrikan mobil yang tidak merekomendasi penggunaan aditif bahan bakar. Selain itu, efek positif yang didapat juga kerap tak didukung dengan bukti akurat. Penggunaan aditif bahan bakar seperti octane booster disarankan hanya digunakan saat kesulitan untuk menemukan bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin. Selain itu, gunakan aditif bahan bakar sesuai dengan takaran yang direkomendasikan.
Untuk hasil maksimal, gunakan bahan bakar berkualitas
Hindari pemakaian aditif bahan bakar secara rutin, karena akan berdampak buruk pada kerja dan usia komponen mesin serta emisi gas buang. Untuk hasil terbaik bagi performa mesin dan efisiensi, selalu gunakan bahan bakar sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi mesin. Dengan begitu, mesin mobil pun dapat terjaga dengan baik dan mampu bekerja degan optimal.
–> Sedang cari mobil yang Anda inginkan? Silakan cek website Carro